FE News – Dalam rangka memperkuat ekosistem keuangan syariah di lingkungan pesantren, Program Studi (Prodi) Manajemen dan Prodi Ekonomi Syariah Universitas KH. A. Wahab Hasbullah (UNWAHA) Jombang mengadakan seminar bertajuk EPIKS: Ekosistem Pesantren Inklusif Keuangan Syariah di Auditorium, Senin (28/10/2024) lalu.
Acara yang diselenggarakan hasil kerjasama antara kedua Prodi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pentingnya inklusi keuangan syariah bagi masyarakat, khususnya di lingkungan pesantren.
Seminar dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr. H. M. Wafiyul Ahdi, S.H., M.Pd.I. Dalam sambutannya, beliau mengungkapkan, kegiatan ini akan meningkatkan wawasan bagi para santri, khususnya para mahasiswa UNWAHA Jombang.
“Saya kira, para peserta akan mendapatkan wawasan baru yang tidak dijumpai di dalam kelas perkuliahan. Dan juga sangat penting untuk diikuti, karena para pemateri kali ini juga merupakan ahlinya dan praktisi di bidang ekonomi,” ucap beliau.
Menurut Wakil Rektor tersebut, seorang mahasiswa yang juga sekaligus santri mustinya harus memiliki kemampuan di berbagai bidang. “Santri harus berdiaspora, maka sudah sangat penting bagi seorang santri untuk memiliki standar kompetensi di bidang-bidang yang lain. Di mana harapannya para santri dapat mengisi semua lini di masyarakat,” pesan beliau.
Sementara itu, Plt. Deputi Direktur Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Kantor OJK Jawa Timur, Firdaus Aditya Rizqi, menyampaikan beberapa maksud tujuan kegiatan tersebut.
Melalui program EPIKS ini, OJK Jawa Timur terus berupaya untuk mengintegrasikan pesantren ke dalam sistem ekonomi dan keuangan syariah, baik dalam hal pendidikan, praktis, maupun bisnis.
“Sebagai tangan panjang dari program pemerintah pusat, kita terus berupaya untuk meningkatkan pengetahuan dan literasi keuanagan kepada masyarakat,” ucap beliau.
Ketua Prodi Manajemen, Khotim Fadhli, M.Pd., menyampaikan, seminar ini merupakan wujud nyata dalam mendukung pembangunan ekonomi syariah yang inklusif khususnya di lingkungan pesantren.
“Kami berharap, kegiatan ini dapat membuka wawasan serta memperkuat pemahaman para santri dan civitas akademika mengenai pentingnya peran keuangan syariah dalam menciptakan perekonomian yang lebih adil dan merata,” ucap beliau.
Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi antara dunia pendidikan, lembaga keuangan, dan pesantren dalam membangun ekosistem yang saling mendukung untuk kemajuan ekonomi syariah di Indonesia.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh berbagai narasumber, di antaranya yaitu Analis Senior Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Bapak Indrawan Nugroho Utomo, M.H.
Kemudian, Executive Trainer PT. Bursa Efek Indonesia (BEI), Dyan Fajar Mahardika, M.M., dilanjutkan oleh Trainer PT. Phintraco Sekuritas, Fajar Imanudin, S.T. (Ibr/Fdh)