Gandeng FE, Kemenpora RI Ajak Mahasantri Melek Politik

FE News – Perkembangan politik hari ini bergerak begitu dinamis. Ini terlihat ketika partisipasi pemuda dalam politik elektoral mengalami dinamika yang signifikan dan menunjukkan tren yang menarik.

Meskipun banyak dari kalangan pemuda yang menjadi representasi politik kekinian, rupanya hal tersebut ada tantangan tersendiri. Tantangan ini seperti budaya patronase, minimnya pengalaman politik, sikap skeptis terhadap kondisi politik, dan tidak adanya nilai atau identitas dalam berpolitik.

Menyikapi kondisi ini, Kementerian dan Olahraga (Kemenpora) RI melalui Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda menggandeng Fakultas Ekonomi (FE) Universitas KH. A. Wahab Hasbullah (Unwaha) Jombang menggelar Talkshow Santri Ngaji Politik, di Aula Gedung F Unwaha, Senin (3/6/2024).

Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda, Prof. Dr. H.M. Asrorun Ni’am Sholeh, M.A. mengungkapkan, kegiatan ini memiliki tema “Politik Sarungan: Jalan Moderasi Politik KH. A. Wahab Hasbullah”. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan wawasan bagi mahasiswa yang juga seorang santri (Mahasantri) perihal jalan politik ala KH. A. Wahab Hasbullah.

“Sangat beruntung bisa berkuliah di tempat di mana tokohnya merupakan role model dan icon penting dalam sejarah politik dan keagamaan di Indonesia,” ujar Prof. Ni’am dalam sambutannya.

Prof. Ni’am juga menuturkan, politik ala Mbah Wahab (sebutan KH. A. Wahab Hasbullah) salah satunya tidak lepas dari nilai At-Tawazzun. Sikap berpolitik yang selalu menyeimbangkan segala aspek dalam kehidupan, antara aspek duniawi dan ukhrawi, kebangsaan dan keagamaan.

Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda, Prof. Dr. H.M. Asrorun Ni’am Sholeh, M.A., saat menyampaikan sambutan. (Foto: Istimewa)

Mbah Wahab selalu menekankan pentingnya moderasi dalam beragama dan berpolitik. Beliau menghindari ekstremisme dan radikalisme, serta selalu mengajarkan toleransi antar umat beragama.

“Nilai-nilai inilah yang berhasil diterjemahkan dengan baik oleh KH. A. Wahab Hasbullah. Yaitu dengan mengimplementasikan kaidah aktivitas seorang pemimpin (politik) untuk selalu memperhatikan kemaslahatan ummat,” lanjutnya.

Di akhir sambutannya, Prof. Ni’am berharap, dengan digelarnya Santir Ngaji Politik ini dapat memberikan landasan dan wawasasan politik bagi generasi muda, khususnya Mahasantri.

“Sehingga sebagai anak muda, spirit politik ala KH. A. Wahab Hasbullah atau politik santri dapat diejawantahkan dan diinternalisasikan dengan baik,” pesannya.

Santri Ngaji Politik di Unwaha Jombang. (Foto: Istimewa)

Rektor Unwaha Jombang, Prof. Dr. Ir. H. Gatot Ciptadi, DESS, IPU, ASEAN Eng. juga berharap, melalui kegiatan ini para santri khususnya mahasiswa Unwaha Jombang dapat mengambil pelajaran dari perjuangan KH. A. Wahab Hasbullah.

“Mari kita jadikan momentum ini sebagai langkah awal untuk meningkatkan peran santri dalam pembangunan bangsa dan mewujudkan Indonesia yang lebih baik, adil dan makmur,” pesan beliau.

Di kesempatan yang sama, Dekan FE Unwaha Jombang, Ita Rahmawati, S.E., M.Si. mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan untuk membentuk karakter Mahasantri yang melek politik tanpa meninggalkan nilai kesantriannya.

“Santri memiliki peran yang sangat vital dalam sejarah politik di Indonesia. Santri juga memiliki energi, kreativitas, inovasi dan perspektif yang berbeda sebagai agen perubahan di lingkungan masyarakat di masa yang akan datang,” tutur Ning Ita, sapaan akrabnya.

Kaprodi Manajemen, Khotim Fadhil, M.Pd., saat mendampingi Deputi 1 Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI. (Foto: Istimewa)

Sebagai informasi, Kegiatan Santri Ngaji Politik yang digelar oleh Kemenpora RI dan FE Unwaha Jombang ini diikuti oleh 300 lebih peserta yang terdiri dari mahasiswa dan santri di lingkungan PP. Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.

Hadir dalam kegiatan ini, Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Bahrul Ulum (YPTBU), Ibu Hj. Hizbiyah Rochim Wahab, M.A. Asisten Deputi Wawasan Pemuda, Drs. Edi Nur Indah Susila, M.Si. dan beberapa undangan lainnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang.

Red: Ibrahim.
Editor: Khotim Fadhil

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *